Dunia Pariwisata Indonesia
MENU
Tuesday, 3 May 2016
WISATA WUKIRSARI KABUPATEN BANTUL
Wukirsari
adalah sebuah desa yang berada disebelah utara kompleks pemakaman Raja-raja
Mataram. Jarak tempuhnya kurang lebih 15 Km ke arah selatan terminal bus kota
Yogyakarta, melalui jalan ber aspal yang bisa memungkinkan untuk dilewati
segala macam kendaraan.
Desa
wisata Wukirsari juga memiliki berbagai produk yang bisa menjadi daya tarik
bagi wisatawan untuk berkunjung , ada batik tulis khas desa wukirsari. Yang
menjadikan batik tulis wukirsari istimewa adalah karena motif batiknya adalah
warisan dari kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dipelihara keasliannya
secara turun-temurun. Tidak sembarang motif, melainkan motif yang menyimpan
filosofi yang dalam dan ketinggian makna etika dan estetika seni batik tulis.
Selain
batik tulis, beberapa produk wisata juga bisa dijumpai produk wisata lainnya,
antara lain batik kayu, tatah sungging atau seni kerajinan membuat wayang
kulit, pengobatan tradisional gurah dan bekam, makanan dan minuman tradisional,
jelajah desa, belajar membatik, ziarah ke makam Raja-raja kraton Surakarta dan
kraton Yogyakarta, dan juga makam sultan Cirebon. Ditambah dengan hijaunya alam
dan suasana desa, menjadikan nilai tambah pesona desa wisata wukirsari.
Dengan segala
potensi pariwisatanya ini, desa wisata Wukirsari pantas dijadikan sebagai
destinasi pariwisata di Kabupaten Bantul, bahkan bisa dijadikan agenda khusus
wisata di daerah Kabupaten Bantul. Tentunya dengan pengembangan yang
berkelanjutan dan signifikan, misalnya saja melakukan promosi yang tepat,
kemudian memberikan paket-paket wisata yang menarik, dan juga pengembangan
fasilitas sarana dan prasarananya.
Apabila
jumlah kunjungan meningkat, pasti semua pihak yang ada di desa wisata Wukirsari
juga akan merasakan manfaatnya, karena juga pasti akan membanggakan Kabupaten
Bantul di dunia pariwisata, baik lokal maupun internasional. Masyarakat yang
juga sebagai stakeholder harus meningkatkan peran serta kinerja sebagai upaya
dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dan menjadikan desa wisata Wukirsari
destinasi unggulan di Kabupaten Bantul.
JEMBATAN KUNING BANTUL YOGYAKARTA
Jembatan Kuning salah satunya,
sebutan yang lebih dikenal oleh masyarakat sekitar dan orang-orang yang pernah
berkunjung kesana. Sebenarnya nama asli dari Jembatan ini adalah Jembatan Gantung
Selopamioro dikarenakan letaknya berada di desa Selopamioro, Imogiri, Bantul. Penulis
mengambil Destinasi Wisata ini dikarenakan penulis sering berkunjung ke daerah
ini dan Jembatan tersebut sangat berpotensi untuk menjadi sebuah Destinasi Wisata
yang baru. Jembatan yang berwarna kuning ini berfungsi sebagai penghubung
antara Desa Selopamioro dengan Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten
Bantul. Dibangun pada tahun 2004, jika tidak adanya jembatan ini penduduk
setempat harus memutar lebih jauh beberapa kilometer untuk menuju kota
kecamatan yaitu Imogiri. Struktur jembatan beralas kayu yang tersusun-susun
dengan diikat pada tambang menggantung sepanjang 70-an meter dan lebar tidak
lebih dari 2 meter, bersandar pada dua tiang pancang di tepian sungai. Dibawah
Jembatan Kuning ini terdapat Sungai Oyo yang melintasi Bantul.
Dengan air yang bening dan bersih ketika
cuaca sedang bagus, jika hujan terkadang air menjadi keruh berwarna kecoklatan.
Jembatan ini merupakan jembatan umum, gratis tanpa retribusi dan siapa saja
boleh melintas namun harus bergantian dikarenakan hanya dapat dilewati oleh 1
motor saja. Keberadaan jembatan ini sangat membantu akses transportasi penduduk
dari kedua desa. Lokasi Jembatan Kuning cukup jauh dari Kecamatan Imogiri dan harus
melewati jalan pedesaan yang sempit. Jalan yang dilalui sudah diaspal baik meskipun
ukurannya tidak lebar dan hanya cukup dilewati satu kendaraan roda empat tanpa
simpangan.
Pemandangan saat menuju ke Jembatan ini
sangat indah dan wisatawan dapat merasakan sensasi wisata alam yang menyejukkan
hati, jiwa dan pikiran. Terasering Sangupati
merupakan bidang miring yang bertingkat-tingkat seperti tangga. Warna hijau terasering ini bertingkat-tingkat tersusun
rapi berpadu dengan kelegaman bebatuan menimbulkan panorama pedesaan yang
elegan, dapat memanjakan wisatawan sebelum tiba di lokasi. Karena keunikannya itu, terasering
ini menjadi objek foto yang menarik untuk diabadikan wisatawan. Apalagi saat sudah
sampai di Jembatan Kuning, pemandangan yang lain akan tampak mempesona dengan
melintasi sepanjang Sungai Oyo. Disamping kanan kiri Sungai Oyo terdapat
bebatuan kapur. Wisatawan akan dimanjakan dengan bermain-main di Sungai tersebut
dan melihat pemandangan dari atas jembatan.
Subscribe to:
Posts (Atom)